Pemkab Harapkan Kendala Perawatan Sapi di Solsel Bisa Dicegah

19.png

Padang Aro - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan akan segera melaksanakan kembali program Satu Keluarga Satu Sapi alias Suka Sapi. Rencananya tahun ini sebanyak 450 ekor sapi akan diberikan kepada 22 kelompok tani yang ada di Solok Selatan.

Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan sayangnya dari evaluasi program yang sama tahun sebelumnya, masih ditemukan beberapa kendala yang ditemui berdasarkan laporan panyuluh maupun Dinas Pertanian.

"Beberapa kendala diantaranya minimnya komitmen kelompok untuk menjalankan program suka sapi ini. Lalu kurangnya pengalaman dan pengetahuan kelompok dalam manajemen pengelolaan ternak sapi," kata Khairunas dalam pembukaan Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan Ternak Sapi Bagi Kelompok Penerima Bantuan Kegiatan Suka Sapi di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, Selasa (29/8/2023).

Kendala lainnya yakni sapi yang dikelola secara komunal dianggap kepunyaan pribadi sehingga tidak mematuhi aturan kelompok. Lalu tidak mengerti manajemen kandang yang sesuai standar dan terakhir prosedur penjualan, pengadaan, pelaporan dan pertanggungjawaban yang tidak dipahami.

Untuk itu Khairunas menilai perlu dilakukan pemberian pengetahuan pada seluruh penerima program ini. Sehingga tidak saja program pemerintah ini bisa berjalan, namun juga dapat dikelola dan dikembangkan sehingga dapat memperbaiki perekonomian penerimanya.

Selain itu, Bupati juga meminta kepada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan untuk mencatat semua kendala dan permasalahan sebelumnya dan mencari jalan keluar lainnya agar kondisi yang sama tidak akan terjadi lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Produksi dan Teknologi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat Efdal Kavri mengatakan dalam pengelolaan hewan sapi, perlu disesuaikan cara perawatannya dengan jenis sapi yang dimiliki.

Disamping itu, para peternak sapi juga disarankan untuk memiliki asuransi sapi sehingga jika terjadi masalah bisa dicover dengan  asuransi tersebut.

"Asuransi jangan lupa karena kalau terjadi sesuatu bisa dicover asuransi. Dalam hal pemeliharaan dan pembinaan juga harus selalu dipantau," ungkapnya.

Adapun bimtek ini ditujukan untuk menyamakan persepsi dalam beternak sapi dan menambah wawasan peserta dalam manajemen sapi.

Peserta dari bimtek ini berasal dari Camat, Wali Nagari, Koordinator Balai Penyuluhan, dan juga pengurus kelompok tani penerima bantuan. Selain itu juga menghadirkan tenaga medis dan paramedis hewan.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini adalah Sekretaris Daerah, Asisten dan Staf Ahli, dan jajaran Kepala OPD. (DISKOMINFO)