Kurangi Buangan Sampah, Kini Sampah Bisa Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomis

Tema_Bulan_November_(22).png

Padang Aro - Jumlah penduduk Solok Selatan yang terus meningkat, sejalan dengan peningkatan buangan sampah akibat  meningkatnya tingkat konsumsi dan aktivitas penduduk. Kondisi ini berujung pada masalah pengelolaan sampah yang harus ditangani dengan baik.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Solok Selatan Wirnoveri mengatakan peningkatan volume sampah ini akan menimbulkan permasalahan yang baru jika hanya dilakukan pembuangan saja ke lingkungan tanpa melalui proses pengelolaan apapun.

"Oleh sebab itu penting bagi kita bersama untuk melakukan pencegahan terhadap kemungkinan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan akibat dari pembuangan sampah ini," kata Wirnoveri dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Pengelolaan Sampah, di Hotel Pesona Alam Sangir, Kamis (24/11/2022).

Salah satu upaya dalam pengelolaan sampah ini adalah dengan menjadikan sampah tertentu sebagai barang yang bisa bernilai ekonomi. Inovasi ini nantinya juga akan dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Dalam rangka memberikan dukungan dalam pengelolaan sampah ini, pemerintah mengambil peran dalam dukungan baik berupa pemberian pelatihan, pemberian bantuan sarana dan prasaran persampahan maupun dalam bentuk pelayanan kebersihan.

Umpan balik dari kegiatan ini diharapkan dalam bentuk ikut serta dalam pencapaian peningkatan jumlah sampah yang dikelola atau ditangani serta berkurangnya jumlah sampah yang masuk ke TPA, menjadikan sampah sebagai salah satu sumber ekonomi, dengan melakukan pengolahan sampah menjadi produk yang dapat diperjual belikan.

"Sehingga akhirnya tidak terdapat lagi pembuangan sampah secara sembarangan ke lingkungan," imbuhnya.

Adapun kegiatan pelatihan pengelolaan sampah ini dilaksanakan oleh Dinas Perkim-LH pada 24-25 November 2022. Tujuannya adalah untuk memberikan bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat untuk dapat melakukan pengelolaan sampah.

Selain itu juga untuk memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan metode 3R (reuse, reduce, recycle). Sehingga dapat menghasilkan produk hasil dari pemanfaatan atau daur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik.

Pemerintah juga mengharapkan bisa terbentuknya kelompok-kelompok pengelola sampah dan bank sampah aktif. (DISKOMINFO)