Arahan Presiden Jaga Stabilitas Harga, Solsel Masih Aman

Tema_Februari_2023_(5).png

Padang Aro - Kenaikan harga barang, terutama jelang memasuki masa bulan ramadhan menjadi momok utama saat ini. Sebab, biasanya memasuki periode ini harga kebutuhan masyarakat akan mengalami kenaikan dan berdampak pada kenaikan inflasi.

Meski demikian, Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan bahwa saat ini kenaikan harga di Solok Selatan masih belum terjadi kenaikan yang signifikan. Hasil ini didapat usai melakukan peninjauan harga ke pasar setempat pekan lalu.

"Melalui Mendagri, Presiden menekankan untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng dan gula di daerah. Selain itu juga harga barang-barang lain seperti gas, BBM, dan lain sebagainya. Khusus di Kabupaten Solok Selatan, kami telah melakukan tinjau harga ke pasar Padang Aro pada Rabu yang lalu. Dari hasil tinjauan, untuk saat ini belum terjadi kenaikan harga barang yang signifikan di Solok Selatan," kata Khairunas usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kemendagri serta kepala daerah dan Forkopimda seluruh Indonesia secara daring, di Aula Tansi Ampek Kantor Bupati, Rabu (8/2/2023).

Bupati mengatakan salah satu agenda pada rakor tersebut ialah pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2023, khususnya menjelang memasuki bulan puasa Ramadhan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa Presiden menyorot dua kebutuhan pokok yang sangat perlu diperhatikan yakni harga minyak goreng dan beras. Untuk itu perlu dilakukan upaya bersama untuk menjamin ketersediaan dan kestabilan harga kedua bahan pokok ini.

Hal lainnya yang disorot adalah mengenai tingginya harga angkutan udara. Ini menjadi salah satu indikator penggerak inflasi di daerah pada awal 2023.

Namun demikian, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi Indonesia secara tahunan pada Januari 2023 sebesar 5,28%. Angka ini lebih rendah daripada Desember 2022 lalu yang sebesar 5,51%

Beberapa bahan pokok yang menjadi pendorong adalah karena angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras, rokok, dan bawang merah.

Jelang bulan ramadhan ini BPS pun menyampaikan beberapa kebutuhan yang menjadi sorotan yakni beras akibat produksi beras nasional lenbnih rendah dari kebutuhan, harga beras dunia meningkat. Lalu cabai merah dan cabai rawit akibat cuaca ekstrem yang menghambat distribusi. Terakhir adalah bawang merah karena pasokan rendah belum masa panen.

"Terjadinya inflasi akan berdampak pada kenaikan harga akan mengurangi daya beli masyarakat jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan. Sebaliknya kalau inflasi rendah dan berlangsung lama menandakan ekon lesu," kata Margo.

"Yang bagus inflasi rendah dapat diprediksi, makanya BI buat targeting biar kebijakan bisa dikelola. Kalau inflasi range tertentu diharapkan skenario pembangunan kalau inflasi bisa ada di range yang disepakati," tandasnya. (DISKOMINFO)